


Sebagai cake lapisan pada tiramisu, kugunakan cake coklat biasa dan sederhana yang kubuat asal cepat kilat. Anakk2u sempat tolong menolong dalam cetak mencetak, sehingga pekerjaan jadi lebih cepat kelar sebelum waktu yang ditentukan. Kata Diaz tiramisunya lustig (lucu). Kupikir apanya yang lucu? ... apakah terlihat seperti kurcaci tiramisu? maklum aku cuma punya cup yang ukurannya segitu. Dibalik keminian si cup, ada uniknya juga sih ... lebih ngirit! yaitu hasil jadi lebih berlipat, he he ...
Sempat berfikir, nggak kubawa semua ke arena pertunjukkan. Toh sudah banyak dari ibu2 lain yang juga bawa dessert hasil karya mereka. Diaz anakku yang minta bawa seluruhnya supaya temen2nya juga turut merasakan si imut tiramisu ini. Nggak disangka ternyata dessert ini lebih cepat habis sebelum acara dimulai. Sebisa bisanya Diaz sambil nawarin tiramisu ini ke teman2nya sembari bercerita kalo dia turut serta bantuin mamanya bikin dessert ini dan bla bla bla .... sambil mengunyah nelan dongeng.
Kommentare
pasti anak2 kerubutan menikmati betapa lazatnya hidangan bunda diaz.
## To BundaZasha : iya nih mbak si Diaz anakku tuh paling rajin kalo disuruh mbantu maknya didapur.
Maturnuwun ...
pasti enak...
tapi maren kita disuruh ati2 kalo buat tiramisu..
ktnya pastikan telornya bebas salmonella....
## To Elly.s : Makasih jeng, makanya Qualitet telur diswiss dah lulus sensor, he he! artinya udah melewati badan pemeriksa pangan dan dapat izin untuk diperdagangkan.